Haul, kata yang tidak asing lagi di kalangan kaum Nahdhiyyin, termasuk para santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Memperingati hari wafatnya seorang alim ulama, atau tokoh yang menjadi panutan setiap umat muslim, itu menjadi garis besar pengertian haul secara terminologi. Menjadi lebih unik, menarik dan tentunya menimbulkan pertanyaan bila kata haul disandingkan dengan kata maulud atau hari kelahiran. Sebagai santri tulen, salah satu untuk merealisasi kecintaan terhadap baginda Rosul Muhammad SAW adalah dengan membaca sholawat dan maulid. Berbeda dengan mewujudkan rasa ta'dzim terhadap sang guru yang telah wafat maka mereka para santri mewujudkannya dengan acara haul, padahal para santri sudah tentu tahu bahawa ulama yang mereka jadikan guru adalah pewaris para nabi. Suatu hal yang unik dan menarik untuk diperbincangkan.
Tradisi haul memang sudah mendarah daging dikalangan kaum Nahdhiyyin. Seperti yang akan dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak untuk memperingati wafatnya Syaikhuna KH. Muhammad Moenawwir sebagai pendiri awal pesantren. Para dzurriyyah (keluarga) dan panitia pun telah jauh hari untuk mempersiapkan acara ini, mulai dari susunan acara, undangan, perlengkapan dan lain sebagainya. Bahkan sudah direncanakan juga pra-acara untuk menyambut hari besar tersebut, apalagi acara ini disertakan dengan Khotmil Qur'an para santri, tentunya akan lebih khidmat dan mengenang. Dalam rangka ikut serta memperingati haul akbar ini, Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek L sebagai bagian dari Al Munawwir juga tidak luput dari acara. Terlihat dari bulan-bulan sebelumnya dengan pembentukan kepanitiaan, pemilihan calon khotimin baik bi Al ghoib maupun bi An nadzri, serta latihan bagi calon khotimin yang dipandu oleh para ustad dan panitia. Tentunya acara ini bukan acara yang biasa seperti halnya acara lain, karena acara besar ini hanya diadakan dua tahun sekali. Dengan demikian mereka panitia tidak sungkan menguras tenaga dan pikiran untuk merealisasikannya.
Berbagai gambaran jalannya acara dalam benak panitia sudah terlihat jelas, baik pra-acara maupun ketika acara. Seperti yang penulis dapatkan dari ketua panitia Raden Bagus Hendrik Bagusni, beliau memaparkan dengan gamblang bahwa acara ini akan lebih khidmat dibanding tahun sebelumya, ini ditinjau dari peserta khotimin yang lebih banyak dan persiapan yang cukup lama. Susunan acara tahun ini memang tidak jauh berbeda dari tahun kemarin mulai dari runtutan pra acara seperti diadakan ziarah maqbaroh, roan, seamaan Al Qur'an, lomba bersih kamar dll. Sedangkan untuk acara hari H-nya juga hampir sama yaitu berbagai sambutan, tahlil, khataman Al Qur'an bagi para khotimin dan tausyiah tentunya. Meskipun tidak berbeda jauh dari tahun sebelumya, ada hal yang menarik di tahun ini yang kemungkinan belum ada atau ada tapi belum terealisasi dengan baik. Semisal kumpulan alumni yang sebelumya tidak sejalan dengan rencana, dengan
menyediakan sarana yang memungkinkan, Insya Allah acara tersebut pada tahun ini terlaksana. Selain itu
kebanyakan panitia haul dan Khatmil Qur'an tahun ini mereka adalah peserta khotimin. Tentunya ini menjadi
perbedaan yang mencolok dengan tahun sebelumya. Acara ini merupakan momentum istimewa bukan hanya bagi kami, tetapi bagi seluruh penduduk pondok pesantren baik keluarga ndalem, wali santri, alumni, dan bahkan warga sekitar. Selain mengenag dan mengingat pengorbanan Masyayikh yang telah mendidik dengan sepenuh hati, tidak hanya memberi asupan ilmu akan tetapi juga mendoakan setiap saat dan bahkan meriadhohi para santri baik yang masih menetap dan yang sudah boyong. Acara ini sekaligus mendoakan
khususnya bagi Masyayikh yang telah pindah alam semoga senantiasa mendapatkan hangatnya selimut
Ridho Allah, selalu disejukkan dengan gerimis rahmat-Nya, dan disatukan dengan para Nabi kelak, dan
umumnya bagi seluruh masyarakat pondok pesantren Al Munawwir agar diberi keselamatan, diberi kekuatan
untuk selalu memegang ridho guru dan orang tua, mendapatkan ilmu manfaat dan barokah yang kelak
mendekatkan kepada Allah. Itulah sepercik dari luasnya genagan harapan para santri sebagai wujud keta'dziman dan cintanya kepada sang guru. Semoga bermanfaat.
Penulis : Chamdan Abdullah
Like this, minta data sama el-tasrih tuh banyak tulisan. Bisa di upload buat bacaan para pengunjung blog.
BalasHapus