Selasa, 18 Oktober 2016

Menyambut Hari Santri Nasional 1438 H / 2016 M

Rafii
Peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2016 merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia. Karena itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan sejumlah kegiatan untuk menyambut Hari Santri tersebut, salah satunya Kirab Resolusi Jihad. Kirab Resolusi Jihad ini diawali dari ujung timur, Jawa Timur. Lebih tepatnya di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi. Kirab tersebut sudah dimulai sejak pembukaan nya yang sudah telaksana sejak 13 Oktober 2016 kemarin.

Tepatnya 4 hari setelah pembukaan kirab tersebut, para rombongan pada akhirnya bersinggah di kota penuh budaya, Yogyakarta, dan singgah sementara waktu di pondok tercinta kita, Pondok Pesantren Al Munawwir. Para rombongan datang dengan beberapa bus di lapangan SMP Ali Maksum, dan langsung disambut seluruh santriwan dan santriwati dari berbagai komplek, antara lain Nurussalam, Komplek Q, Komplek L, dan masih banyak santri dari berbagai komplek lainnya. Penyambutan ini dilaksanakan satu jalan penuh hingga menuju kompleks Ponpes Al-Munawwir pusat. Ada juga iring-iringan marching band. Berikut beberapa dokumentasi yang sempat kami abadikan :












Sabtu, 01 Oktober 2016

Komplek Meeting 1438 H

Rafii

Datangnya bulan Muharram disambut dengan tradisi yang sudah berlanjut lama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, yakni diadakannya Komplek Meeting, yaitu perlombaan antar kompleks selama beberapa minggu ke depan. Kegiatan yang diikuti oleh sebagian besar seluruh santriwan maupun santriwati ini untuk mewakili kompleksnya masing-masing. Kegiatan ini berlangsung sangatlah meriah.

bersambung..




Blok Meeting 2016 / 1437 H

Rafii
Dalam menyambut datangnya bulan Muharram, tradisi yang sudah berlanjut lama, Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek L mengadakan Blok Meeting, yaitu perlombaan antar blok (kamar) selama 9 hari. Kegiatan yang diikuti oleh sebagian besar seluruh santri yang mewakili bloknya itu berlangsung dengan meriah. Dibuka seteleah Jam'iyah Diba'iyah pada Kamis Malam Jum'at, 22 September 2016. Setelah pembukaan, perlombaan pertama dibuka dengan pertandingan panco yang berlangsung dramatis di tengah guyuran hujan, tak mematahkan semangat para delegasi blok agar bisa memenangkan panco malam itu juga.
Kamis, 22/08/16. Pondok pesantren komplek L membuka kegiatan yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun, yaitu kegiatan Blok Meeting yang diadakan menjelang pelaksanaan kegitan Muharoman di Pondok Pusat Pesantren Al-Munawwir. Kegiatan ini sebagai ajang seleksifitas dalam penyaringan bakat untuk dikirimkan ke tingkat yang paling tinggi lagi yaitu kegiatan Komplek Meeting yang diselenggarakan oleh pengurus pusat Pondok Pesantren Al-Munawwir.
 Kegiatan Blok Meeting ini menyajikan berbagai perlombaan yang sudah ditetapkan oleh pengurus pusat, akan tetapi pada tahun ini ada satu perlombaan menarik yang ditambahkan dalam kegiatan tersebut yang hanya ada di Komplek L saja, yaitu pembacaan puisi. Pembacan puisi ini sengaja diadakan supaya menumbuhkan kembali jiwa sastrawan dikalangan santri khususnya di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek L. karena banyak santri maupun santriwati yang mempunyai bakat dalam bidang perpuisian. Akan tetapi, belum mempunyai wadah untuk mengekpresikan bakat tersebut.
Dalam pelaksanaanya ada beberapa permasalahan yang sangat transparan yaitu ketidak sesuian jadwal yang telah ditetapkan. Misalnya perlombaan kaligrafi dan MTQ yang seharusnya dilaksanakan pada hari jum’at kemudian diundur menjadi hari selasa dan rabu (27,28). Salah satu faktor penyebabnya karena bertabrakan kegiatan dengan acara wisuda khotmil qur’an yang diselengaran oleh Pondok Pesantren Al-Munawwir Glajo, Kadilajo, Klaten yang di asuh oleh KH. Hafidz Tanwir.
Benar apa yang dikatakan Ust. Agus Qusyairi bahwa ini menjadi pelajaran bagi panitia yang pertama dalam komunikasi antara panitia dan pengurus terkait dengan penyelarasan jadwal sehingga tidak ada jadwal yang bertabrakan antara kegiatan satu dan yang lainnya. Terus yang kedua, ini pelajaran juga untuk kita semua jika menyelenggarakan sebuah even dipersiapkan terlebih dahulu secara matang tidak asal-asalan.  seminggu sebelum kegiatan baru disusun kepanitiaan dan itu semuanya bukan bentuk dari kesiapan dan keseriusan dalam menyelenggarakan suatu even. Tuturnya.
Lutfi Laudza’i selaku lurah Komplek L memberikan pandangannya bahwa saya tetap mengapresiasi kepada panitia, bagaimanapun itu kalau dipersentasekan antara kesuksesan dan kegagalan pasti lebih banyak keberhasilannya. akan tetapi kegagalan itu harus kita evaluasi bersama karena memang ada kurangnya komunikasi diantara kepanitiaan sendiri. Dia pun menambahkan, untuk kedepannya jika perlombaanya banyak tetapi tidak sesuai dengan kondisi sebaiknya perlombaannya dikurangi. - (Lukim/El-Tasriih)