JADWAL UJIAN MADRASAH DINIYYAH 4 KOMPLEK "L"
Selasa, 20 November 2018
Komplek L
November 20, 2018
@asna8mujahid, @komplek_el - Muhammad bin Abd Allah SAW adalah anugerah agung dari Allah untuk alam semesta. Ia disambut dengan penuh suka cita, bukan hanya oleh makhluk Allah di bumi, melainkan juga di langit.
Ahmad Syawqi, raja penyair Arab modern menyenandungkan puisi yang sangat indah, menyambut kelahiran Nabi saw :
ولدَ الْهُدَى فَالْكَائِنَاتُ ضِيَآءُ ، وَفَمُ الزَّمَانِ تَبَسُّمٌ وَسَنآءُ
الرُّوحُ وَالْمَلَأُ الْمَلَائِكَ حَوْلَهُ ، لِلدِّينِ وَالدُّنْيَا بِهِ بُشْرَاءُ
وَالْعَرْشُ يَزْهُو وَالْحَظِيرةُتَزْدَهِي وَالْمُنْتَهَى وَالسّدْرَةُ الْعَصْمآءُ
Telah lahir Nabi, sang Pembimbing
Alam Raya pun berpendar cahaya
Zaman tak henti-hentinya menebar senyum
Dan puja-puji serta kekaguman penuh kepadanya
Jibril dan para Malaikat mengelilinginya
Dunia hari ini dan masa depan kemanusiaan bersuka-cita
Singgasana Kerajaan Tuhan (‘Arasy) berdiri megah
Puncak alam semesta (Sidrah Al-Muntaha)
Memancarkan cahaya berkilau-kilau
Source : Mbah Yai @husein553
---
---
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H
---
---
#alasantri #almunawwir #komplek_el #happymaulid
Senin, 29 Oktober 2018
Minggu, 28 Oktober 2018
Komplek L
Oktober 28, 2018
Selamat Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober 2018
.
'Syubbanul Yaum Rijalul Ghodd'
Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang
Momentum Hari Santri tidak jauh dari hari sumpah pemuda, membuktikan semangat santri adalah semangat yang muda, menggelora memperjuangkan bangsa
#harisumpahpemuda #harisumpahpemuda2018
#santrialmunawwir #almunawwirkrapyak
Senin, 22 Oktober 2018
sukiprik.id
Oktober 22, 2018
Puluhan bahkan ratusan santri-santri di Nusantara berkumpul menjadi telaga santri di Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dalam acara bertajuk "Muktamar Pemikiran Santri Nusantara dengan tema Islam Kearifan Lokal dan Tantangan Kontemporer", Rabu 10/10/2018.
Sebagaimana biasanya bapak Lukman Hakim Saifuddin selaku Menteri Agama RI adalah sosok yang dinantikan kehadirannya guna membuka dan memberikan sedikit keynote speech kepada para santri-santri dan juga para pilihan dari seleksi acara Muktamar Pemikiran Santri Nusantara yang diadakan oleh Kemenag RI.
menurut bapak Lukman Hakim Saifuddin, bahwa tujuan diadakannya Muktamar Pemikiran Santri untuk kali pertamanya ini adalah untuk menjaga eksistensi santri agar dapat teraktualisasikan dengan baik, terutama pemikirannya dalam menyambut zaman di mana kita hidup di dua alam secara bersamaan.
"Dua alam itu yang pertama adalah alam nyata dan alam maya", terang Menteri Agama RI tersebut.
Dunia nyata adalah dunia yang sekarang kita bisa lihat dengan mata kepala yang terjadi secara real, konkrit dan nyata, seperti sekarang lagi ada acara Muktamar di Al Munawwir. Berbeda halnya dengan dunia nyata. Bahkan dunia maya bisa lebih mempunyai pengaruh yang amat besar dalam mempengaruhi tata cara, nilai-nilai yang kita anut bahkan pola pikir atau mind seet kita.
Seperti yang sempat disinggung oleh bapak Kamaruddin Amim selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam RI. Menjaga nilai-nilai tawasuth perlu digencarkan di kalangan pesantren, tawasuth sama halnya dengan moderat lawan dari ekstrim, yaitu sifat yang terlalu dalam mempelajari makna suatu teks secara konservatif tanpa diimbangi dengan konteks.
"Perlu kita pahami dalam Agama bahwa pemahaman yang begitu bebas yaitu liberalisasi dalam Agama cenderung meninggalkan teks". Ungkap beliau.
Pendekatan tekstual dan kontekstual tidak harus dihadapkan, tidak harus dinegasikan atau saling merendahkan. Tapi itu adalah kekayaan kita, harusnya saling mengisi, saling menambahi dan saling melengkapi. Bukan terus-terusan saling merendahkan. Atau malah saling mendeklarasikan diri yang utama. Semuanya baik kalau kita pakai semua pendekatan itu.
Untuk itu, janganlah berat kanan maupun berat kiri, sebagaimana kata bapak Menag tadi Tawasuth lebih aman dan baik.
Sementara pernah disinggung juga tadi oleh bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam bapak Kamaruddin Amin tentang perempuan dalam kacamata Islam.
"Perempuan menurut kajian yang dapat dibuktikan secara ilmiah, Islam hadir untuk menjaga martabat perempuan", tutur bapak Menag tersebut.
"Tentu ini menjadi bagian yang perlu dikaji lebih lanjut. Di zaman kekinian ini, santri harus berada di garda depan untuk membentengi isu-isu seperti itu, yang dengan sifat Border life (tanpa batas)", lanjut beliau.
Sementara di tengah terik siang yang sebentar lagi redup dan untuk kemudian hilang digantikan malam. Para santri tetap berantusias fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh bapak Menteri Agama RI tersebut.
kebudayaan mestinya juga bisa memberikan pandangan yang konstruktif, bagaimana kebudayaan lahir tanpa harus tercabut dari nilai-nilai Agama kita. Revitalisasi kita, juga dengan mengaji secara mendalam.
"Apakah kitab-kitab turats di pondok pesantren ini dari dulu sampai sekarang berkembang atau menyempit?", tanya pak Menag seraya mengetes audiens.
Tujuan diadakannya Muktamar Pemikiran Santri Nusantara ini salah satunya adalah agar eksistensi santri bisa teraktualisasi dengan baik.
Yang terkahir bapak Lukman Hakim Saifuddin memberikan penjelasan tentang dua makna yang tidak bisa di pisahkan dari penetapannya Hari Santri Nasional
Pertama, penetapan Hari Santri adalah rekognisi pengakuan Negara terhadap pondok pesantren. Kedua, penetapan Hari Santri hakikatnya adalah bentuk penyadaran kepada kita untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap nasib bangsa ini.
Pertama, penetapan Hari Santri adalah rekognisi pengakuan Negara terhadap pondok pesantren. Kedua, penetapan Hari Santri hakikatnya adalah bentuk penyadaran kepada kita untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap nasib bangsa ini.
Di era globalisasi tantangan semakin komplek dan beragam, untuk itu Kementerian Agama RI memberi penjelasan mengenai rukun-rukun dimana sebuah institusi itu bisa diakui sebagai Pesantren, yaitu
Arkanul Ma'had
1. Kyai 2. Santri 3. Kitab-kitab 4. Harus berasrama 5. Keberadaan masjid.
Arkanul Ma'had
1. Kyai 2. Santri 3. Kitab-kitab 4. Harus berasrama 5. Keberadaan masjid.
Kemudian beliau juga menjelaskan dengan tegas bahwa di dalam yang namanya Pesantren pasti ada yang namanya ruhul Ma'had, yaitu
Kesederhanaan, Keikhlasan, Kemandirian , Wasathiyah, Tawasuth, Tawazun dan yang terakhir cinta kepada tanah air. (gs)
Kesederhanaan, Keikhlasan, Kemandirian , Wasathiyah, Tawasuth, Tawazun dan yang terakhir cinta kepada tanah air. (gs)
Sabtu, 20 Oktober 2018
Komplek L
Oktober 20, 2018
Mengenal Lebih Dekat Pengurus masa khidmah 2018-2019 Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek L Krapyak-Yogyakarta.
Ketua Umum : @ridwansyarif957 , S.Pd. @ridwansyarif957
Ketua I : @bahrul.f , S.Kom. @bahrul.f
Ketua II : @imamkhoeroni
Sekretaris I : Wildan Nadiyal Ahsan
Sekretaris II : Annas Mashuri
Bendahara I : @yogasahria , S.Kom. @yogasahria
Bendahara II : @ikhwanuddin_
_
Ketua Departemen
1. Dept. Pendidikan: @chanifainun
2. Dept. Sosial & Budaya: Mohammad Ilham Hasbullah
3. Dept. Kebersihan & Lingkungan:Ahmad Riza Abdillah
4. Dept. Keamanan & Konseling: Arif Rusman 5. Dept. Humas: Faizal Ubaidilah
6. Dept. Inventaris: Misbhahul Arif T.
7. Dept. Kominfo: @nurcholis_bilmusthofa
Badan Semi Otonom
1. El- Takmir & El Hadroh: Abdul Hadi
2. El- Pengembagan Bahasa Asing & El- Tasrih: Ilham Muhammad A.H
3. El -hufadz: Achmad Soib
4. El - LOR ( Lembaga Olah Raga).
Semoga Bisa Istiqomah dalam Mengemban Amanah Masa Khidmah 2018/2019
.
."Ngabdi Kanthi Ikhlas Kanggo Pondok, Mugo-Mugo angsal berkag Rama Yai"
....
Jumat, 01 Juni 2018
Nur cholis bil
Juni 01, 2018
Progam Khusus Ramadhan Komplek L
Wahabi yang selama ini kita maksud yakni keleompok wahabi yang pendirinya Muhammad bin Abdul Wahab, yang lahir pada 1111 H, bukan sekte al-wahabiyah yang merupakan cabang dari syi'ah yang pendirinya Abdul Wahab bin Abdurohman pada abad 2H, Ulama dibagi 4 yaitu: Salafi, Kholafi, Mutaqodimun, dan Mutaakhirin
Pengajian Kitab Masali Rodi Ila Aqwali Wahabiyah oleh Ust Syarwani
Nur cholis bil
Juni 01, 2018
Jalan Bertemu Malam Seribu Bulan
Achmad
Soib & Abdurrahman
Di
bawah langit gelap, dan ditemani sinar rembulan, seakan tiada waktu yang lebih
romantis untuk bercinta. Suasananya sunyi bagaikan kota mati, namun menjadikan
mereka para sufi
lebih khusyu’ untuk memunajat pada Ilahi. Waktu yang umumnya manusia
beristirahat, untuk melepaskan lelahnya, justru mereka buat untuk ber-taqarrub
kepada-Nya. Itulah waktu malam, dimana dalam malam-malam itu ada salah satu
malam Allah membuka pintu-pintu keajaiban dan keberkahan.
Nabi
Muhammad saw pernah menuturkan jalan malam itu, malam
yang rasanya sangat nyaman, hembusan anginnya tidak terasa dingin dan tidak
panas, langit menyambut malam
itu dengan wajah cerah tak berawan, bumi seperti disirami oleh sinar keberkahan,
bukan lain itulah
malam yang disebut-sebut
dengan malam seribu bulan.
Rasanya
tak cukup digambarkan dalam
tulisan, namun yang jelas malam itu merupakan malam yang dicari dan dinanti,
malam yang keistimewaannya tak ada
duanya. Malam seribu bulan yang juga disebut dengan lalilatul qodar, al-Qodar yang berarti ketetapan atau kemuliaan, sesuai
dengan sebuah peristiwa dimana Allah menurunkan al-Qur’an secara lengkap dari lauhul
mahfudz ke baitil ‘izzah yang berisi ketetapan-ketetapan dan
peraturan manusia dalam berkehidupan.
Berbicara tentang lalilatul Qodar
para ulama dalam ijtihadnya berbeda
pendapat, baik maknanya, tanggal terjadinya, dan hal lain tentang malam lailatul
qodar. Sebab malam lailatul
qodar merupakan hal ghaib yang
sampai sekarang masih menjadi misteri, yang manusia biasa
tidak dapat mengetahuinya. Allah sengaja tidak memberi tahu secara jelas kapan
terjadi, dengan tujuan supaya manusia berlomba-lomba untuk beribadah dan
berbuat kebaikan. Kalau
saja Allah memberi tahu malam lailatul qodar, tentu manusia akan menganggap enteng malam-malam
lain.
Satu
malam yang nilai ibadahnya lebih baik dari pada malam seribu bulan merupakan
salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad, sebuah
keistimewaan yang belum pernah diberikan kepada umat sebelumnya. Dalam sisi
lain adanya malam lailatul qodar juga merupakan bentuk keadilan Allah terhadap
umat Nabi Muhammad, sebab umat terdahulu diberi umur yang panjang, seperti Nabi
Adam 1000 tahun, Nabi Nuh 950 tahun, sudah barang pasti umat terdahulu yang
umurnya panjang akan lebih mempunyai banyak pahala. Dengan keadilan-Nya Allah
memberikan satu malam untuk menyamakan
antara umat terdahulu dengan
umat Nabi Muhmmad yang apabila dihitung satu malam itu sama dengan 83 tahun 4 bulan. Kendati usia umat Nabi Muhammad
relatif lebih pendek, namun dengan mendapatkan malam seribu bulan ini dapat
melebihi umat terdahulu. Karena umur tidaklah harus panjang, namun keberkahan
dalam umur itu yang dicari, entah panjang ataupun pendek. Apa gunanya umur yang
panjang apabila ia sia-siakan, bukankah lebih baik umur pendek yang ia
manfaatkan untuk ber-ta’abbud kepada Allah.
Ketahuialah
bahwa tidak ada suatu jalan kemuliaan dan keagungan yang didapatkan tanpa upaya
dan usaha keras terlebih dahulu. Lailatul qodar ibarat berlian yang
disembunyikan di sebuah lapangan luas. Jika orang mencarinya dengan main
spekulasi, mencari sebelah sana, sebelah sini, lari ke tengah, lari ke pinggir,
mungkin malah tidak ketemu. Tetapi jika kita mencarinya dengan meneliti setiap
meter persegi dari lapangan itu, niscahaya berlian itu akan ketemu. Artinya
dalam mencari malam lailatul qodar harus memakai strategi dan jalan
terjal yang telah dituturkan oleh para ulama. Dengan demikian, kita harus tekun setiap
malamnya untuk qiyamullail, dengan mengerjakan ibadah apa saja kepada
Allah, seperti shalat sunnah, dzikir, membaca al-Qur’an dan lain sebagainya.
Rasulullah
memberikan penjelasan yang telah disepakati oleh jumhur ulama, bahwa datangnya
malam lailatul qodar yaitu pada 10 hari terakhir romadhon dan jatuhnya
pada setiap malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Konon,
para ulama yang kasyaf (orang-orang yang diberi karomah bisa mengetahui
sebagian yang ghaib), seperti Imam Abu Hasan asy-Syadzili menyatakan
apabila permulaan Ramadhan adalah hari Ahad maka lailatul Qodar jatuh
pada 29 Ramadhan, apabila hari Senin jatuh pada 21 Ramadhan, apabila hari
Selasa jatuh pada 27 Ramadhan, apabila hari Rabu jatuh pada 19 Ramadhan,
apabila hari kamis jatuh pada 25 Ramadhan, apabila hari Jum’at jatuh pada 17
Ramadhan, dan apabila hari sabtu jatuh pada 23 Ramadhan. Demikian kutipan dari
kitab Tafsir ash-Shawi jilid iv, halaman 337, karya syaikh Ahmad Shawi.
Alhasil, malam lailatul qodar
ialah malam
yang agung, malam yang mulia, malam yang penuh keberkahan, rahmat, ampunan dan
malam yang mustajabah. Puluhan ribu malaikat yang ada di sidrotil
muntaha turun ke bumi yang dipimpin oleh malaikat Jibril, mereka
membeberkan sayap dan mendo’akan para umat Islam, seakan bumi ini menjadi
sempit sebab penuh dengan malaikat, kecuali tempat-tempat maksiat. Bahkan malam
itu setan
tidak mampu berbuat kejelekan dan keburukan.
Di bulan suci tahun ini, tak pantas sepertinya kita
meninggalkan kesempatan yang baik untuk mencari lailatul qodar. Engkau
tidak tau kapan ajal menjemput, sehingga belum sempat menjumpai malam seribu
bulan. Seyogyanya jangan sia-siakan amal yang sangat agung ini, ia hanya akan
datang satu tahun sekali. Pernahkah engkau berpikir anak panah yang dilepaskan
dari busurnya? Anak panah itu tak akan dapat ditarik kembali. Begitupun waktu
yang engkau miliki, dari detik ke detik akan meleset dan tak akan dapat engkau
cari di hari esok. Sepanjang hari, sepanjang malam, jika engkau mengetahui
malam lailatul qodar, hidupmu akan dipenuhi kerinduan yang membara.
Mungkin kita tak tahu kapan malam seribu bulan itu datang, namun hendaknya kita
berusaha sekuat tenaga dan ilmu untuk menggapainya. Semoga kita termasuk
orang-orang yang mendapatkan malam seribu bulan.
Langganan:
Postingan (Atom)